Holla Bloggers...
Kali ini saya akan posting versi bahasa Indonesia dari postingan saya sebelumnya tentang Goa Jomblang & Grubug.
Jadi petualangan saya di Goa Jomblang dan Grubug ini merupakan kilas balik liburan saya di februari 2015.
Setelah dari kebun buah mangunan, destinasi selanjutnya adalah ke Goa Jomblang. Goa ini belum terlalu populer diantara lokasi - lokasi wisata lainnya di gunung kidul. Mungkin karena dimiliki oleh swasta dan bukan pemerintah kali ya? Dan hal itu juga mungkin yang membuat tarif masuk di wisata ini cenderung mahal, sekitar 400 ribu rupiah per-orang. Tapi sepadan kok setelah masuk :)
Jadi, bagaimana caranya kesana?
Saya dan beberapa teman saya berangkat dari kota Jogjakarta menggunakan mobil menuju Goa Jomblang yang lokasinya dekat dengan Wonosari. Perjalanan ditempuh selama satu jam. Setelah kita sampai di Goa Jomblang, kita beristirahat dulu sebelum memasuki Goanya.
|
poto poto dulu sebelum masuk |
Setelah beristirahat, sekarang waktunya kita menjelajah goa! Tapi, sebelum itu, kita diharuskan memakai peralatan keselamatan seperti helm keselamatan dan safety harness. Setelah itu, kita memasuki goa dengan sebuah crane tali sederhana yang ditarik dengan tenaga manusia. Manusia!
|
Petugas Goa Jomblang sedang menyambungkan safety harness ke crane |
Lalu kita diturunkan. Coba lihat pemandangannya, menabjubkan kan?
|
Turun ke Goa |
|
Pemandangan dari dasar goa |
Setelah samapi di dasar, kita melanjutkan perjalanan ke "goa terowongan", yaitu goa penghubung antara Goa Jomblang dengan Goa Grubug.
|
Goa Terowongan |
Di dalam Goa Terowongan suasananya sangat gelap, tetapi untungnya ada dua petugas yang memandu kami sampai ke Goa Grubug
|
Suasana di dalam Goa Terowongan |
Dan, inilah Goa tujuan kita! Goa Grubug yang mendapat julukan "cahaya surga"! Kenapa dijuluki seperti itu? Lihat aja poto - potonya, bener - bener pemandangan yang terinda yang pernah saya lihat!
|
Ketika sampai di Goa Grubug |
|
Sang Cahaya Surga |
|
Pemandangan yang sangat menabjubkan |
Menabjubkan bukan? Suasana di dalam Goa Grubug agak panas dan lembab, karena di dalamnya ada sungai kecil yang mengalir di dasar goanya ditambah dengan cahaya matahari yang masuk melalui mulut goa. Secara keseluruhan, keren banget!
Setelah puas menikmati pemandangan, kami kembali dengan rute yang sama.
Itulah pengalaman saya tentang Goa Jomblang dan Goa Grubug. Mungkin anda punya pengalaman yang sama? Atau ada yang ingin ditanyakan? Jangan lupa mengetikkannya di kolom komentar dan share dengan teman kamu ya! :)
0 Response to "Goa Jomblang dan Goa Grubug, Cahaya Surga di Gunung Kidul"
Post a Comment